Minggu, 19 Juni 2016

Buka Puasa DPC PPP Purbalingga 14 Ramadhan1437 H



Buka Bersama DPC Partai Persatuan Pembangunan Purbalingga

Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan(DPC PPP)Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, di bawah kepemimpinan Ketua Hj Nurul Hidayah S, SH, MSi dan Sekretaris M Imron Faisal, MSI terus merapatkan barisan dengan melakukan konsolidasi internal partai.

Konsolidasi internal pengurus partai berlambang Kabah itu, digelar dalam acara berbuka puasa bersama dengan anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Solok, mantan calon anggota legislatif dan kader partai lainnya, di RM Asa Kita Purbalingga, Minggu malam, 19 Juni 2016 atau bertepatan 14 Ramadhan 1437 H.

“Dengan semangat persatuan dan kesatuan serta semangat kebersamaan jajaran pengurus, mantan caleg, kader dan simpatisan partai lainya, PPP Kabupaten Purbalingga ke depan senantiasa siap berkontribusi bagi pembangunan bangsa," kata Hj Nurul Hidayah SH, Msi.

Saat menyampaikan hal itu, Hj Nurul Hidayah SH, Msi yang kini menjabat Direktur RS Harapan Ibu Purbalingga didampingi Sekretaris M Imron, Anggota Fraksi PPP H In’am Bi Rohmatullah, dan Siti Khafiatun Manuroh.

Mantan caleg PPP yang hadir saat itu di antaranya adalah H Munthoriq MH, Jawahir Khafidz, Suparno, BA dan lainya.

Jajaran pengurus partai kata dia, dan para kader, simpatisan serta organisasi sayap yang berafiliasi dengan PPP, juga terus memantapkan barisan, dalam rangka konsolidasi dan bertekad selalu bersatu di bawah kepengurusan baru DPP PPP yang saat ini dipimpin H Romahurmuziy, MT yang se-visi dan se-misi dengan PPP.

Secara terpisah, Wakil Sekjend DPP PPP, H Gugus Joko Waskito mengatakan, merespon positif konsolidasi internal partai mereka yang dikemas dalam acara berbuka puasa bersama itu.

“Kami keluarga besar PPP senantiasa berkomitmen tinggi terus membesarkan partai dengan semangat persatuan dan kesatuan,” Wakil Sekjend DPP PPP, H Gugus Joko Waskito.

Sebelum acara berbuka puasa bersama, didahului dengan sambutan Hj Nurul Hidayah dan Wakil Sekjend DPP PPP, H Gugus Joko Waskito kemudian ditutup doa oleh KH Syafi’i Abror. Kemudian jajaran pengurus DPC PPP dan PAC PPP se Kab Purbalingga melanjutkan buka bersama dan shalat magrib berjama’ah. Acara yang berkhir pukul 18.30 ditutup dengan pembagian bikisan lebaran berupa sajadah dan sarung.(*) Aji Setiawan

Propek Budidaya Gurame sangat Menjanjikan



Propek Budidaya Gurame sangat Menjanjikan

Permintaan Pasar mengenai ketersediaan ikan gurame semakin meningkat . Hal tersebut dikarenakan daya beli maupun daya konsumsi masyarakat kita yang terus meningkat . Sehingga bisa dikatakan peluang pasar budidaya ikan gurame ini terblang sagat strategis . Bagi anda yang baru mau memulai bisns ini dan tidak tahu harus mulai darimana.
Berbekal dengan kolam ukuran 4x3 meter sebanyak 7 buah dan beberapa ekor ikan indukan. Sementara harga jual bibit ikan ini mencapai Rp 65.000 per kilogram (kg). Setiap 1 kg terdiri dari dua ekor dengan bobot masing-masing 500 gram. Namun, bila dijual langsung di kolam harganya hanya Rp 45.500 per kg. Lain dengan ikan gurameh konsumsi yang berkisar antara 29-35 ribu/kg.
Saat ini, Amir memiliki sekitar 7 kolam budidaya ikan gurami bibit. Setiap kolam berukuran 5 x 5 meter. Dengan kolam seluas itu, ia dapat memanen 40 kilogram gurami dengan bobot per ekor mencapai 1-2 kg/ekor.
Setiap bulan, ia rutin memanen tiga kolam dengan omzet sekitar Rp 3 juta-Rp 5 juta. Adapun laba bersihnya sekitar 20%-25% dari omzet. Selain di Purbalingga, hasil panennya juga dipasarkan ke Tulung Agung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.
Pembudidaya lainnya adalah Bayu di Kembaran. Budidaya ikan ini ditekuni sejak 2009 di bawah Pokdakan Ababil Purbalingga. Selain ukuran siap konsumsi, ia juga menjual telur ikan gurami.
Menurut Bayu budidaya benih ikan ini juga menjanjikan. Telur ikan ini dijual Rp 35-50 per ekor, tergantung ukuran. Setiap bulan, ia menjual telur ikan benih gurami soang sebanyak 10.000-30.000 ekor. “Bisa dibayangkan berapa penghasilan tidak tetapnya, semua rizki, ada yang ngatur. Alhamdulillah, bisa untuk keperluan sehari-hari,” kata Bayu. (***) Aji Setiawan