Rabu, 15 November 2023

Haul Solo 2023

 Rangkaian Acara Haul Solo 2023


Rauhah (1-3 November 2023) setelah Asar


Haul Solo akan dimulai dengan rangkaian kegiatan rauhah yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 November 2023, sesaat setelah salat asar.


 Rauhah adalah waktu di mana jemaah berkumpul untuk berzikir, berdoa, dan merenungkan kebesaran Allah SWT, sambil mengenang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ini adalah saat yang penuh ketenangan di mana jemaah mencari kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Allah.


Rangkaian Acara Haul Solo 2023


Rauhah (1-3 November 2023) setelah Asar


Haul Solo akan dimulai dengan rangkaian kegiatan rauhah yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 November 2023, sesaat setelah salat asar. Rauhah adalah waktu di mana jemaah berkumpul untuk berzikir, berdoa, dan merenungkan kebesaran Allah SWT, sambil mengenang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ini adalah saat yang penuh ketenangan di mana jemaah mencari kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Allah.



Haul Solo disiarkan secara rally oleh Suara Nabawiy binaan Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf Pasuruan .


Rauhah pertama Habib Anis bin Hasan Anis al Habsyi dan Habib Ahmad bin Muhammad al Habsyi tentang Sirah Nabawiyah.


Hari kedua yang dihadiri Habib Syech bin Abdul Qadir  Aseggaf ngaji Kitab Ihya Ulimiddin bersama Habib Alwi bin Ali bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi (Alwi Kuadrat) .


Puncak Haul akan terjadi pada 4.5 Nopember pada Hari Jumat (3/11) . Rombongan dari Jakarta dari semalam baru pagi ini bisa disapu bersih dengan Kereta Api Bangawan yang berangkat dari Pasar Senin.


Habib Jindan akan mengisi khutbah Jumat di masjid Al Ziyad, masjid yg hanya dipergunakan untuk acara besar (penting).


Haul (4 November 2023) pukul 09.00 WIB


Pada 4 November 2023 menjadi acara puncak perayaan Haul Solo, di mana ribuan jemaah berkumpul di Masjdi Riyadh ntuk mengenang dan merayakan kehidupan serta warisan spiritual yang ditinggalkan oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Dalam acara ini, akan diadakan berbagai kegiatan seperti pembacaan doa, khutbah, dan pengajian agama yang dipimpin oleh ulama terkemuka.


Maulid (5 November 2023) setelah Subuh


Jadwal dan rangkaian acara Haul Solo 2023 ditutup dengan Maulid pada 5 November 2023 setelah salat subuh.


Maulid adalah saat di mana jemaah membaca dan merenungkan kisah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sumber inspirasi utama bagi Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Maulid adalah bentuk penghormatan kepada Nabi dan cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. (***) Aji Setiawan

 


Puncak Haul dan Maulud ditutup Dengan Ziarah Bersama

 

Solo-Jamaah Maulid Subuh  sudah berangkat sejak pukul 03.00 WIB agar dapat menghadiri Haul lebih pagi.

"Kemarin sudah ikut, terus hari ini ikut lagi. Kalau mau dapat depan itu berangkat jam 03.00 WIB, subuh bisa tapi harus nyelip-nyelip ke depan," kata salah satu janaah, Minggu (5/11/2023).

Hingga pukul 06.00 WIB, masih banyak jemaah berdatangan dan memilih untuk duduk di gang-gang kecil. Beberapa mobil pun memilih parkir di ruas jalan karena kantong parkir sudah penuh.

 

Acara puncak dari Hsul digelar padahari Ahad (5/11).  Seperti tahun sebelumnya bisa di atas ratusan ribu orang.

 

Ahad pagi selepas Subuh digelar Maulid.Acara yang dipimpin oleh Habib Hasan Anis bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi dilanjutkan  dibaca secara estafet oleh para habaib yang hadir. 

Habib Alwi bin Ali bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi (Habib Alwi Kuadrat) membacakan Qasidah Habib Ali bin Muh Husein al Habsyi di sela sela pembacaan Maulid dengan suara merdu.

Lepas sambutan dari Sohubul Bait, Habib Hasan Anis disambung ceramah oleh Habib Taufiq bin AbdulKadir Assegaf, Ketua DPP Rabithah Alawiyah yang  mengajak jamaah untuk berpegang teguh dalam tali thoriqoh alawiyah yang kokoh.

Habib Taufiq mengajak jamaah untuk mencintai Nabi Kuhammad SAW dan meneladani Habib Ali Muh Husein al Habsyi.

Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf dengan suara  lantang 

berpesan,"Ya Ikwaniy...

Kita Perlu Pertanyakan Seberapa Besar Cita Cita Kita Untuk  Bisa Mengenal Dan dekat Dengan Sang Nabi ﷺ Kemudian Apa Yang Kita Harapkan Selama Didunia ini, Kalau Kita Cuma Harapkan Harta Dunia, Maka Harta Dan Dunia Pun Diberikan Kepada Musuh Musuh Allah, Tidaklah Kita Punya Harapan Kecuali Untuk Dekat Dengan Sang Nabi  ﷺ Dan Masuk Didalam Golongan Perkumpulan Nabi ﷺ Dan Tidak Ada Zaman Yang Lebih istimewa dari pada zaman Sang Nabi ﷺ...


"Ketika Wafatnya Rasulullah ﷺ Sayyidina Billa Meminta Izin Kepada Sayyidina Abu Bakar As Shidiq Untuk Meninggalkan Kota Madinah, Karena Beliau Tidak Sanggup Hidup Dikota Madinah Setelah Wafatnya Sang Nabi ﷺ, Karena ketika Sayyidna Billal Mengkumandakan Adzan Rasul Kemudian Keluar Dari Rumahnya Untuk Segera Kemasjid Melakukan Sholat, Namun Sekarang Sang Nabi Telah Wafat, Bilal Tidak Sanggup Menahan Kerinduan Akan Suasana Itu, Karena Sahabat Abu bakar Mengetahui Perasaanya Maka Beliau Mengizinkan Bilal Untuk Pergi Dari Kota Madinah Dan Tinggal Di Negeri Syam...," sambung Habib Taufiq.


"Satu Tahun Sayyidina Bilal Tinggal Di Syam, Beliau Didatangi Sang Nabi ﷺ Di Dalam Mimpinya Kemudian Nabi Berkata; " Wahai Bilal Sampai Kapan Engkau Menjauh Dariku..."

Setelah Bangun Tidur, Bilal Pun Menangis Dan Langsung Pergi Ke Makam Nabi ﷺ Untuk Berziarah Sesampainya Di Makam Nabi ﷺ Bilal Menangis Dan Memeluk Makam Rasulullah ﷺ Hingga Kemudian Datanglah Sayyidina Abu Bakar As Shidiq Sambil Berkata; Bangunlah Wahai Bilal..." Kisah Habib Taufiq.


Melihat Kedatangan Sayyidina Abu Bakar Bilal Pun Berdiri Dan Memeluk Sayyidina Abu Bakar Sahabat Rasulullah Yang Selalu Berjalan Dan Hidup Bersama Rasulullah ﷺ...


"Kemudian Datanglah Waktu Sholat Di Madinah, Para Sahabat Meminta Sayyidina Bilal Untuk Mengkumandangkan Adzan Seperti Zaman Rasulullah ﷺ

Hidup, Namun Bilal Bin Rabbah Menolak Perintah Itu Karena Beliau Tidak Sanggup Menahan Kerinduan Akan Baginda Nabi ﷺ, Dan Kemudian Datanglah Cucu Rasulullah ﷺ Dan Menghampiri Bilal Dan Dicium Keduanya Sayyidian Hasan Dan Sayyidina Husein,

Lalu Kemudian Sayyidina Hasan Dan Husein Meminta Kepada Bilal Bin Rabbah Untuk Adzan, Seperti Adzan Dijaman Kakenya Dulu, Maka Sayyidina Bilal Bin Rabbah Berkata; Aku Masih Bisa Menolak Permintaan Sahabat Abu Bakar Dan Umar, Tapi Kalau Yang Meminta Adzan Cucu Rasulullah Saya Akan Turutinya Karena Jika Saya Tidak Dituruti Saya Khwatir Kelak Kakeknya Beliau Tidak Menuruti Permintaanku Kelak Di Akherat...


Adzanlah Bilal Bin Rabbah, Ketika Dikumandangkan Adzan Mereka Orang Orang Madinah Pun Kaget Dan Menangis Sambil Berkata " Rasulullah Muhammad Hidup Lagi.." 

Lalu Mereka Berbondong Dan Segera Datang Ke Masjid Meninggalkan Aktivitas Mereka... 

Hingga Riwayat Menyebutkan Bahwa Tidak Ada Air Mata Yang Berderai Setelah Wafatnya Rasulullah ﷺ Kecuali Setelah Billal Bin Rabbah Mengkumandangkan Adzan Setelah Wafatnya Rasul ﷺ...


Ya Ikhwaniy...

Inilah Yang Dinamakan Cinta, Inilah Yang Dinamakan Rindu

Lalu, Apa Yang Yang Ada Di Hati Kita, Mana Kerinduan Kita Kepada Beliau Tidaklah Kita Punya Cita Cita Yang Mulia Kecuali Dikumpulakan Bersama Rasul ﷺ...

Karena Itu Tanamkan Kepada Keluarga Kerabat Kita,

Tanamkan Di Hati Bahwa Tidak Ada Yang Mulia Kecuali Kemuliaan Baginda Nabi MUHAMMAD ﷺ...


Terakhir Habib Taufiq .enerjemahkan Doa Habib Ali al Al Habsyi,"Ya Allah, Sambungkan Kami Dengan Nabi Di Dalam Sambungan Yang Tak Pernah Terputus,Lekatkanlah Kami Dengan Samg Nabi Di Dalam Lekatan Yang Tak Pernah Terlepas...

Ya Allah, Jangan Putuskan Hubungan Kami Dengan Nabi dari dunia ini sampai Akherat Kelak...Aminn... ya rabbal Allamin...," pungkas Habib Taufiq.


Lepas acara Maulid selesai,Habib Hasan Anis bin Alwi al Habsyi menutup dengan doa Maulid.

 

Haul ke-112 Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi berlangsung sangat hidmat, semarak dan meriah.

Jamaah terus membludak, hilir mudik di barisan luar sekitar Ar Riyadh karena Puncak Haul Shohibul Maulud Simthud Durar ini diakhiri dengan ziarah ke makam auliya Solo di Qubah makam yakni makam Habib Alwi bin Ali, makam Habib Anis bin Alwi al Habsyi, makam Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Ali bin Alwi bin Ali al Habsyi(ayah Habib Alwi Kuadrat). Doa ziarah dipimpin oleh.Habib Hasan Anis bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi dan Habib Soleh Al Hamid.

Seluruh rangkaian Haul Solo setelah ziarah kebanyakan sebagian jamaah sudah bersiap pulang. Dalam rangkaian Haul Solo ini,  para jemaah, dijamu dengan aneka makanan khas Timur Tengah oleh para panitia.

 

Maulid dan Haul ini memperingati wafatnya Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi (kakek dari habib Muhammad Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad Alhabsyi). Habib Ali dimakamkan di Yaman. Tapi peringatan wafatnya dilakukan sejak zaman habib Muhammad Anis (cucu habib Ali). Kalau habib Muhammad Anis dimakamkan di pelataran masjid Riyadh Pasarkliwon. Demikian pula habib Alwi (ayah dari habib Muhammad Anis) dimakamkan bersebelahan dengan makam habib Muhammad Anis. Adapun habib Ali, dikenal dengan ciptaannya yaitu kitab Simtudh Dhiror, dimana kitab ini sering kita baca dalam acara sholawatan, yg isinya menceritakan sejarah kehidupan Muhammad Rasulullah SAW, dgn berbagai perilaku beliau yg menjadi teladan kita. Adapun peserta Haul di Solo ini dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dari luar negeri, seperti negara tetangga (Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam) dan sering kedatangan pula tamu-tamu dari Yaman.

Habib Luthfy bin Hasyim bin Yahya , Presiden Sufi Se’dunia dari Pekalongan juga hadir di acara yang sangat penuh dengan pengunjung ini. Selain hadir Haul wal Maulid di Gurawan, Habib Luthfy mengisi pengajian akbar ahad malam  yang  digelar di Ponpes Az-Zayadiyy Solo. Ponpes Az-Zayadiyy merupakan salah satu pesantren yang ada di Solo.

Ponpes ini diasuh oleh KH Abdul Karim yang selama ini dikenal sebagai guru ngaji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengajian Akbar ini digelar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Ahmad Zayadi Notokartono yang ke-23, Haul Ibu Hj Fatimah Notokartono yang ke-49 serta tasyakuran khitanan massal.

Pengajian diihadiri Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya. Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf beserta Az Zahir , Al-Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi.


(***) Aji Setiawan

Simpedes BRI 372001029009535

 

Opini

 Melangkahi Tahun 2024,  Resesi Global dan Harapan Baru


Krisis global dan berbagai konflik dunia serta pernak pernik dampak iklim global ditambah menguatnya mata uang dolar AS ,  kondisi ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.


Harapan pada sepanjang pemilu, serta pemerintahan pascahasil pemilihan presiden 2024 adalah bentangan permasalahan ekonomi serius.

 

Bagaimana tidak serius, beban defisit dan hutang bejibun ini akan  menimbulkan potensi krisis keuangan.


Sittuasi ekonomi saat ini tidak dalam kondisi yang baik. Sebab, ancaman krisis masih ada, terutama yang diperkirakan akan berlanjut hingga pertengahan 2024.

 

Saat ini, masuknya modal asing telah menurun, cadangan devisa (cadev) terus menyusut akibat langkah moneter untuk menahan pelemahan rupiah, dan kemampuan fiskal pemerintah dianggap kurang memadai.


Ditambah krisis pangan dan energi masih terus melanda dunia dan nilai tukar rupiah semakin melemah, maka kemungkinan tidak ada pilihan selain mengambil utang, terlepas dari siapa pun presidennya. Berharap investor modal asing membiayai pembangunan juga kurang menggembirakan karena investor banyak hengkang dari bursa saham. 

 

Transaksi finansial seperti investasi langsung, portofolio, dan investasi lainnya selama bertahun-tahun terakhir terutama sejak munculnya Pandemi pada 2022. Transaksi finansial mulai defisit untuk pertama kalinya sejak 2009, dengan jumlah mencapai USD8,33 miliar, menjadi rekor defisit terbesar dalam dua dekade terakhir.

 

Pada kuartal II-2023, investasi portofolio yang keluar Indonesia terus berlanjut, mencapai USD8,47 miliar. Investasi lainnya selama semester I-2023 juga defisit sebesar USD9,02 miliar, melanjutkan tren defisit pada 2022 yang mencapai USD14,72 miliar.

 

Merujuk pada perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah Bank Indonesia, tercatat aliran modal asing pada minggu ke-IV Oktober 2023, berdasarkan data transaksi 23-26 Oktober 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,04 triliun terdiri dari beli neto Rp2,18 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,57 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,44 triliun di SRBI.

 

Selama 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengna 26 Oktober 2023, asing membeli neto Rp47,14 triliun di pasar SBN, jual neto Rp11,11 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp11,80 triliun di SRBI.


Angka cadangan devisa sudah mulai kritis


Menurut laporan BI, cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2023 mencapai USD134,9 miliar, setara dengan Rp2.117,93 triliun.

 

Angka ini turun dibandingkan dengan cadangan devisa pada akhir Agustus 2023 yang mencapai USD137,1 miliar, setara dengan Rp 2.152,47 triliun.

Cadev Indonesia pada September 2023 hanya mencapai USD128 miliar, dan merupakan posisi terendah dalam tujuh tahun terakhir. Sebab, pada Agustus 2021, IMF memberikan Special Drawing Rights (SDR) sebesar USD4,46 miliar SDR, setara dengan USD6,5 miliar.

 

Pemberian SDR oleh IMF ini, tidak terkait dengan kinerja transaksi internasional yang biasa, tetapi secara akuntansi dicatat sebagai utang BI kepada IMF dan masuk dalam statistik Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia.

 

Pekemahan  nilai tukar rupiah yang mendekati Rp16 ribu per USD, merupakan hal yang terjadi bersamaan dengan pelemahan mata uang di negara-negara lain.

 

Namun, pelemahan rupiah bisa berdampak pada kelompok masyarakat bawah terkait dengan penurunan daya beli, akan produk-produk berbahan baku impor yang naik harganya.

 

Risikonya, apabila harga-harga naik, bisa merambat pada inflasi volatile food, meski masih terkendali yakni 3-5%.


Tentu gambaran ekonomi global yang sedang tidak baik baik saja perlu dilewati jalan terjal ekonomi bangsa kita dengan berbagai langkah yang mestinya berpihak dengan hajat hidup orang banyak.

Ketika bicara krisis pangan, energi, bahkan keuangan kenapa upaya untuk kembali  menswasembadakan pangan, kedaulatan energi bahkan berdaulat secara ekonomi (daulat rakyat) mestinya menjadi upaya ekstra kerja keras, merubah tantangan bangsa ini dengan harapan baru untuk menatap masa depan.

Kita tidak perlu bermimpi lagi untuk menghadapi masa berat yang tampak di hari-hari sekarang.

Bangkit dari keterpurukan untuk memulai kembali memenuhi hajat hidup orang  banyak (hampir 280 juta penduduk Indonesia).

Tren migrasi penduduk global adalah perpindahan penduduk dari daerah miskin pangan , energi dan keuangan ke daerah baru yang energi pangannya melimpah, tanahnya subur, sumber air, tanah, udara  bersih dan sehat tersedia, ekologi, lingkungan pembangunan kawasan dll.Soal membangun kawasan baru itu dengan konsep pembangunan berkelanjutan masih menjadi 17 tema tren global baik di lembaga keuangan global (IMF, Word Bank dll) saat ini.

Tentu PR besar bergelanyut akan perjalanan bangsa ini paska pemilu. Upaya besar untuk merawat , memperbaiki, membangun kembali sekaligus siap bersaing di kancah global (go internsional) membuat rehat sebentar saat masa pemilu dan paska pemilu dilalui dengan damai dan sewajarnya saja.

Di kalangan terbawah dan masyarakat miskin pinggiran masih ada sekitar 16% penduduk yang tersebar di 16.000-21.000 desa ini perlu penanganan khusus dari efek bonus demografi untuk dikelola.Dimana bukan saja soal kesehatan, pendidikan , tenaga kerja saja yang menjadi biang dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan(3K) yang mengancam setiap waktu.

Penyiapan mengelola SDM berkualitas menjadi penting agar produk SDM unggul ini nantinya membuka dan menciptakan lapangan kerja baru, menumbuhkan jiwa entrerpreneurship (jiwa pedagang) sehingga kalangan menengah ke bawah yang jumlahnya hampir 60% itu tetap menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan ?UMKM) yang tangguh. Ini perlu uluran semua pihak (pendampingan, bantuan permodalan,  penguatan manajerial dan branding produk) untuk menyambung kesinambungan dan keberlangsungan ekonomi sekaligus siap bersaing di tengah ketidakpastian global. (***) Aji Setiawan , penulis tinggal di Purbalingga


Simpedes BRI 372001029009535

Aksi Sejuta Ummat Dukung Palestina

 Aksi Sejuta Ummat MUI Dukung Palestina


Jakarta-Aksi massa jutaan umat Muslim Indonesia -yang diprakarsai Majelis Ulama Indonesia (MUI)- media awal Nopember 2023  diklaim didorong solidaritas, meski diwarnai juga dengan sorakan dan umpatan pada pejabat pemerintah.


Para petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI turut hadir dan berpidato, termasuk pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, melalui telepon dari tempat pelariannya setelah dicari polisi terkait kasus dugaan penyebaran konten pornografi.


GNPF MUI berulang kali berunjuk rasa menentang Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan mobilisasi massa terakhir yang mereka gelar adalah Reuni Alumni 212 pada awal Desember.



Kali ini, walaupun bertajuk solidaritas untuk Palestina, nuansa politik dalam negeri tampak dalam aksi tersebut, antara lain lewat sorak-sorai ejekan kepada Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, saat memaparkan hasil keikutsertaan Presiden Joko Widodo pada pertemuan KTT Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam, OKI, di Turki, pekan lalu.


"Sudah turun, nanti capek, Pak. Dukung LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) saja," kata beberapa orang dari massa. "Huu... Suruh pulang saja, ngapain di sini," teriak kelompok lainnya.


Selain Lukman, unjuk rasa juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta dua pimpinan DPR, Fadli Zon dan Fahri Hamzah.


Sementara Ketua MUI, Ma'ruf Amin, yang juga datang dalam acara itu mengajak massa untuk memboikot AS jika tidak mencabut pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.


"Saya tanya, Kalau Donald Trump tidak mau juga mencabut bagaimana? Boikot?" tanya Ma'ruf pada massa. "Boikot Amerika," jawab ribuan orang yang ada di Monas itu.


Jimly Asshiddiqie menyebut solidaritas untuk Palestina harus ditunjukkan beragam elemen masyarakat agar isu itu tidak dimonopoli kelompok tertentu.


Bagaimanapun Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Jimly Asshiddiqie, menyebut 'Aksi Bela Palestina' tidak dapat dilepaskan dari populisme Islam yang muncul sejak Pilkada DKI.


"Alumni 212 seakan mempelihara momentum. Sekarang mereka juga memanfaatkan isu Palestina," kata Jimly kepada BBC Indonesia.


Menurut Jimly, isu Yerusalem-Palestina berpotensi diarahkan untuk kepentingan politik dalam negeri namun pada saat bersamaan dia sebenarnya mengharapkan agar isu Palestina tetap disuarakan dalam konteks kemanusiaan dan kebangsaan.


"Ini saat yang tepat untuk melenturkan ketegangan akibat political divide (perpecahan politik), asalkan ditopang seluruh elemen bangsa," kata Jimly.


Sebelum aksi di Monas ini, para tokoh lintas iman yang mewakili organisasi keagamaan sudah berkumpul pada Jumat (15/06) di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta untuk mengeluarkan kecaman bersama kepada AS terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.


Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo, menyebut umat Katolik secara kolektif selalu mendoakan penyelesaian terbaik isu Israel-Palestina dengan menegaskan persoalan Palestina merupakan isu kemanusiaan dan bukan agama.


"Orang Katolik tentu ikut dengan sikap yang dipikirkan, dikatakan, dan dinyatakan oleh Paus Fransiskus. Paus mengakui negara Palestina secara eksplisit," kata Suharyo.


Sementara pada 7 Desember lalu, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Henriette Tabita Lebang mendorong penyelesaian damai dalam isu Palestina menanggapi keputusan kontroversial Trump.


"Pengakuan ini akan memicu eskalasi konflik, baik di Timur Tengah maupun di negara-negara lain," kata Henriette dalam keterangan tertulis.


Sedangkan Perwakilan Umat Budha Indonesia, Perisada Hindu Dharma Indonesia, dan Majelis Tinggi agama Khonghucu Indonesia juga menyatakan hal serupa.


Meski sebagian besar kelompok menyebut isu Palestina bukan persoalan keagamaan, Jimly justru mendorong pemerintah Indonesia memprakarsai konferensi internasional yang melibatkan para tokoh lintas agama: Yahudi, Protestan dan Katolik, serta Islam.


Melalui konferensi itu, menurut Jimly, pemerintah Indonesia dapat bersumbangsih nyata bagi Palestina di luar jalur diplomasi.


"Indonesia harus ambil inisiatif. Penyelesaiannya tidak bisa politik saja tapi juga agama karena Palestina punya sejarah keagamaan," kata Jimly.




Dalam pertemuan KTT Luar Biasa  di Turki, negara-negara anggota OKI mendesak dunia untuk menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Palestina.


Rabu lalu, KTT Luar Biasa OKI di Turki -yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo- mengecam keputusan AS soal Yerusalem dan mendesak agar dunia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.


Bagaimanapun beberapa negara penting di kawasan Timur Tengah -seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir- tidak mengirimkan pemimpinnya ke KTT di Istanbul tersebut.


Meski dikecam oleh banyak negara dan sejumlah aksi unjuk rasa marak di berbagai tempat, pemerintah Amerika Serikat tetap tidak bergeming dan banyak pihak yang menanti kunjungan Wakil Presiden AS, Mike Pence, ke Timur Tengah, termasuk Israel.


Kunjungan itu -yang sudah direncanakan beberapa waktu lalu- tampaknya kini dilihat sebagai 'berwajah satu sisi' saja setelah Presiden Donald Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.


Sementara itu Dewan Keamanan Perserikatan-Bangsa dilaporkan akan menerbitkan resolusi yang menyatakan perubahan status Yerusalem secara sepihak adalah ilegal, namun AS memiliki hak veto untuk membatalkan kesepakatan 14 anggota DK PBB lainnya. (****) Aji Setiawan

Palestina

Freedom Palestine!!!

Sejarah Panjang Negeri Palestina


Pasca pembubaran Kesultanan Utsmaniyah setelah Perang Dunia I, negara-negara Eropa yang menang membagi banyak wilayah komponennya menjadi negara-negara yang baru dibentuk di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai dengan pihak berkepentingan lainnya.


Di Timur Tengah, Suriah (termasuk wilayah Lebanon bermayoritas Kristen sebagai wilayah otonom Utsmaniyah dan daerah sekitarnya yang menjadi Republik Lebanon) berada di bawah kendali Prancis, sementara Mesopotamia dan Palestina diberikan kepada Inggris.


Sebagian besar dari negara-negara ini mencapai kemerdekaan selama tiga dekade berikutnya tanpa kesulitan besar, meskipun di beberapa rezim, warisan kolonial berlanjut melalui pemberian hak eksklusif untuk memasarkan/memproduksi minyak dan mempertahankan pasukan untuk mempertahankannya. 


Palestina dan Israel memang diketahui memiliki hubungan yang tak harmonis.Konflik antara Israel dan Palestina dilatarbelakangi oleh Klaim kedua bangsa tersebut atas wilayah yang sama, yakni Palestina. Maka dari itu, kedua belah pihak sejak lama berperang untuk memperebutkan wilayah ini.


Palestina tetap bermasalah.Nasionalisme Arab meningkat setelah Perang Dunia II, mungkin mengikuti contoh nasionalisme Eropa.

 Keyakinan Pan-Arabis menyerukan pembentukan satu negara sekuler untuk semua orang Arab.

Selama periode Mandat, banyak rencana pembagian Palestina diusulkan tetapi tanpa persetujuan semua pihak. Pada tahun 1947, Rencana Pembagian untuk Palestina dipilih. Hal ini memicu perang Palestina 1947–1949 dan menyebabkan, pada tahun 1948, pembentukan negara Israel di bagian dari Mandat Palestina ketika Mandat berakhir. 


Jalur Gaza berada di bawah pendudukan Mesir, dan Tepi Barat diperintah oleh Yordania, sebelum kedua wilayah itu diduduki oleh Israel dalam Perang Enam Hari 1967. 


Sejak saat itu muncul usulan untuk mendirikan negara Palestina. Pada tahun 1969, misalnya, Organisasi Pembebasan Palestina mengusulkan pembentukan negara binasional di seluruh bekas wilayah Mandat Inggris.


 Usulan ini ditolak oleh Israel, karena akan sama dengan pembubaran negara Israel. Dasar dari proposal saat ini adalah untuk solusi dua negara di sebagian atau seluruh wilayah Palestina—Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, yang telah diduduki oleh Israel sejak 1967.


1982, Presiden AS Ronald Reagan menyerukan pembekuan pemukiman dan terus mendukung otonomi penuh Palestina dalam persatuan politik dengan Yordania. Dia juga mengatakan bahwa "Ini adalah posisi Amerika Serikat yang – sebagai imbalan perdamaian – ketentuan penarikan Resolusi 242 berlaku untuk semua front, termasuk Tepi Barat dan Gaza.


Perjanjian Amman 11 Februari 1985, menyatakan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina dan Yordania akan mengejar konfederasi yang diusulkan antara negara bagian Yordania dan negara bagian Palestina.


Pada tahun 1988, Raja Hussein membubarkan parlemen Yordania dan melepas klaim Yordania atas Tepi Barat. Organisasi Pembebasan Palestina memikul tanggung jawab sebagai Pemerintahan Sementara Palestina dan sebuah negara merdeka dideklarasikan.



Proses perdamaian


Ada beberapa rencana untuk menjadikan agar negara Palestina benar-benar berdaulat. Banyak rencana yang diusulkan. Beberapa rencana yang lebih menonjol meliputi:


Pendirian negara Palestina dari Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur yang menjadikan garis Gencatan Senjata 1949, mungkin dengan sedikit perubahan, menjadi perbatasan de jure permanen. Ide yang lama ini membentuk dasar dari rencana perdamaian yang diajukan oleh Arab Saudi pada Maret 2002, yang diterima oleh Otoritas Palestina dan semua anggota Liga Arab lainnya. Rencana ini menjanjikan, sebagai imbalan penarikan, pengakuan penuh dan hubungan diplomatik penuh dengan Israel oleh dunia Arab. Israel mengklaim pada dasarnya keamanannya akan terancam oleh penarikan penuh karena akan mengembalikan Israel ke kedalaman strategis 10 mil sebelum 1967. 


Rencana tersebut hanya bertopik tentang "penyelesaian yang adil dari masalah pengungsi", tetapi desakan hak Palestina untuk kembali ke wilayah Israel pra-1967 dapat mengakibatkan dua negara Arab, salah satunya (pra-1967 Israel) dengan signifikan minoritas Yahudi, dan wilayah lainnya (Tepi Barat dan Gaza) tanpa orang-orang Yahudi.


Rencana lain yang lebih terbatas, untuk negara Palestina juga telah diajukan pendapat, dengan bagian-bagian wilayah Gaza dan Tepi Barat yang telah diduduki oleh Israel atau mempunyai kepentingan strategis tertentu tetap berada di tangan Israel. Wilayah yang saat ini menjadi bagian dari Israel dapat dialokasikan ke negara Palestina sebagai kompensasi. Status Yerusalem sangat kontroversial.


Sebuah rencana yang diusulkan oleh mantan menteri pariwisata Israel Binyamin Elon, yaitu Rencana Perdamaian Elon. Rencana ini populer di kalangan sayap kanan Israel mendukung perluasan Israel hingga mencapai Sungai Yordan dan "pengakuan dan pengembangan Yordania sebagai Negara Palestina".


RAND telah mengusulkan solusi berjudul "The Arc" di mana Tepi Barat bergabung dengan Gaza dalam busur infrastruktur. Rencana pembangunan mencakup rekomendasi dari perencanaan sipil tingkat rendah hingga reformasi perbankan dan reformasi mata uang.


Rencana lain yang mendapat dukungan adalah di mana Jalur Gaza diberikan kemerdekaan sebagai enklave atau daerah kantong Palestina, dengan bagian Tepi Barat terbagi antara Israel dan Yordania masing-masing. Masalah Yerusalem dapat ditangani oleh administrasi oleh pihak ketiga seperti PBB seperti yang dikemukakan dalam rencana pembagian awal mereka.Pihak yang mengakui entitas Palestina yang terpisah dari Israel.


Ada laporan yang saling bertentangan tentang jumlah negara yang memperluas pengakuan mereka ke Negara Palestina yang diproklamasikan.


Dalam Permintaan Penerimaan Negara Palestina ke UNESCO mulai 12 Mei 1982, beberapa negara Arab dan Afrika memberikan daftar 92 negara yang diduga telah memperpanjang pengakuan tersebut. Dalam dokumen yang sama (Corrigendum 1), diminta agar Austria dihapus dari daftar. Namibia terdaftar walau tidak independen pada saat itu. Daftar ini juga mencakup sejumlah besar negara bagian yang tidak ada lagi selama tahun 1990-an, terutama Republik Demokratik Jerman, Yugoslavia, Cekoslowakia, Yaman Selatan, Republik Rakyat Kamboja (hari ini: Kamboja) dan Zaire (hari ini: Republik Demokratik Kongo). 


Pada tanggal 13 Februari 2008, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina mengumumkan bahwa dia dapat memberikan dokumen untuk pengakuan 67 negara di Negara Palestina yang diproklamirkan.


Negara-negara yang ada yang diketahui telah memperluas pengakuan tersebut mencakup sebagian besar negara Liga Arab, sebagian besar negara Afrika, dan beberapa negara Asia, termasuk Tiongkok dan India.


Banyak negara, termasuk negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Israel mengakui Otoritas Palestina yang didirikan pada tahun 1994, sesuai dengan Persetujuan Damai Oslo, sebagai entitas geopolitik otonom tanpa memperluas pengakuan kepada Negara Palestina yang diproklamasikan pada tahun 1988. Palestina merupakan sebuah negara di Asia Barat yang sampai saat ini belum diakui kedaulatannya. Palestina pernah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 15 November 1988.


Sejak Olimpiade Musim Panas 1996, Komite Olimpiade Internasional telah mengakui Komite Olimpiade Palestina dan tim Palestina yang terpisah. Dua atlet track & field, Majdi Abu Marahil dan Ihab Salama, bersaing memperebutkan tim perdana Palestina.


Sejak tahun 1998, badan sepak bola dunia FIFA telah mengakui tim sepak bola nasional Palestina sebagai entitas yang terpisah. Pada tanggal 26 Oktober 2008 Palestina memainkan pertandingan pertamanya, bermain imbang 1-1 melawan Yordania di Tepi Barat.


Pada Desember 2010-Januari 2011 Brasil, Argentina, Chili, Uruguay, Bolivia, dan Paraguay mengakui negara Palestina.


Pada 18 Januari 2011, Rusia menegaskan kembali (pertama kali 1988) dukungan dan pengakuannya terhadap negara Palestina.


Pada Januari 2011, Irlandia meningkatkan delegasi Palestina di Dublin menjadi status sebuah misi.


Pada Juli 2011, Gerakan Solidaritas Sheikh Jarrah mengorganisir pawai protes di Yerusalem Timur, dengan sekitar 3.000 orang berpartisipasi, membawa bendera Palestina dan mengulangi slogan-slogan yang mendukung deklarasi kemerdekaan sepihak oleh Otoritas Palestina.


Per Oktober 2023, 138 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengakui Negara Palestina. Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Korea Selatan, dan Britania Raya, tidak mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Palestina setelah menjadi negara anggota UNESCO pada tahun 2011. Pada awalnya, perundingan damai yang telah berlangsung selama dua dekade telah gagal menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel. Kemudian melalui kebijakan unilateral, Palestina mengajukan permohonan keanggotaaan penuh di PBB. Akan tetapi, Amerika Serikat mengancam akan menggunakan hak veto untuk menolak permohonan tersebut. Sehingga Palestina menggunakan tindakan unilateral lainnya untuk mengajukan permohonan keanggotaan penuh di salah satu badan khusus PBB, yaitu UNESCO dan secara resmi menjadi anggota penuh pada oktober 2011. Kemenangan Palestina di UNESCO memberikan beberapa implikasi terhadap pencapaian kepentingan nasional Palestina. Tahun 2012 PBB meningkatkan status Negeri Palestina menjadi negara pengamat.


Secara bilateral, Palestina terus berupaya untuk menggalang pengakuan dari berbagai negara. Hingga 14 September 2015, tercatat 136 negara dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara.

Di Eropa, pengakuan dan dukungan terhadap Palestina pun semakin meningkat. Sebanyak 7 parlemen negara Eropa (Inggris, Irlandia, Spanyol, Perancis, Portugal, Luxemburg, dan Belgia) ditambah Parlemen Uni Eropa telah mengeluarkan mosi rekomendasi kepada pemerintah masing-masing untuk mengakui Negara Palestina. Sebanyak 9 dari 28 negara anggota Uni Eropa juga telah mengakui Negara Palestina (Malta, Siprus, Ceko, Slovakia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, Polandia dan Swedia).

Sedangkan pada forum multilateral, pada tanggal 29 November 2012, Palestina resmi disahkan sebagai non-member observer statePBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 67/19 (Indonesia sebagai co-sponsor resolusi). Hal ini memiliki arti simbolis sekaligus strategis bagi Palestina, yaitu menunjukkan pengakuan dunia internasional atas statehood Palestina, dan memberikan kesempatan bagi Palestina untuk berperan aktif dalam pelbagai forum PBB, termasuk aktif dalam pemilihan tertentu.

Lebih lanjut, pada tanggal 30 September 2015, bendera Palestina juga secara resmi berkibar di Markas Besar PBB di New York, berkat dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB.

Palestina juga merupakan anggota UNESCO sejak tahun 2011, INTERPOL sejak 2017, dan Organisation for the Prohibition of Chemical Weapon (OPCW) sejak Mei 2018.


Tantangan Berat Penyelesaian Konflik Palestina-Israel

Dunia internasional hingga saat ini masih terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel yang berdasarkan utamanya pada prinsip “two-state solution", sebagaimana telah diterima oleh komunitas internasional dan dimandatkan dalam pelbagai resolusi Majelis Umum (MU) dan Dewan Keamanan (DK) PBB.

Namun berbagai tantangan semakin menghadang perjalanan proses perdamaian diantara keduanya.

Tidak dapat dipungkiri, Israel masih terus mencaplok wilayah Palestina dengan menghancurkan rumah warga Palestina untuk perluasan pembangunan pemukiman (settlement) di Tepi Barat, sekalipun tindakan tersebut ilegal dan bertentangan dengan Resolusi DK PBB No. 2334 (2016).  

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang dikenal turut aktif dalam proses perdamaian Palestina-Israel, pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump ini tidak lagi bertindak sebagai honest broker dalam mengupayakan solusi damai. AS secara unilateral pada tanggal 6 Desember 2017 telah mengumumkan keputusannya untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel, dan telah diikuti dengan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem tepat pada tanggal 14 Mei 2018 dengan menempati gedung di dalam kompleks Konsulat Jenderal AS di daerah Arnona, Yerusalem Barat. Pengakuan Jerusalem sebagai ibukota Israel dan pemindahan kedutaan tersebut merupakan realisasi salah satu janji kampanye Presiden Donald Trump pada tahun 2016 silam.

Tindakan sepihak AS tersebut sangat menyimpang dari prinsip “two-state solution" dan semangat damai dalam pelbagai resolusi MU dan DK PBB yang dikeluarkan sejak tahun 1948, dan dinilai akan merusak proses perundingan damai di Timur Tengah pada umumnya serta perundingan antara Palestina-Israel pada khususnya, mengingat pengakuan tersebut memberikan keberpihakan bagi Israel dalam melakukan perundingan di masa mendatang vis-a-vis Palestina.

Terlebih lagi, tindakan AS telah mengganggu “status quo" Jerusalem dimana masyarakat internasional dan pelbagai resolusi MU dan DK PBB menegaskan bahwa status dan batas-batas Jerusalem yang diklaim kedua pihak akan menjadi subjek perundingan langsung antara Palestina dan Israel.

Keputusan AS untuk mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel belakangan ini telah meluas ke negara besar lain, yakni Australia yang pada tanggal 15 Desember 2018 telah menyampaikan pengakuan formalnya terhadap Jerusalem Barat sebagai ibukota Israel. Meski memberikan pengakuan tersebut, namun Australia baru akan memindahkan Kedutaan Besar Australia di Tel Aviv setelah status final Jerusalem ditentukan melalui perundingan damai antara Palestina dan Israel.  

Tantangan berat lainnya adalah kebijakan AS untuk menghentikan seluruh bantuannya kepada United Nations on Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA). Pada tahun 2017 AS merupakan donor terbesar UNRWA dengan kontribusi sebesar USD 364 juta. Penghentian bantuan AS mengakibatkan kesulitan besar bagi UNRWA untuk menjalankan program-programnya bagi pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Gaza. Dampak drastis akan terasa di bidang pendidikan di mana +511.000 anak-anak Palestina sedang mengikuti pendidikan di +645 sekolah UNRWA, serta pada pelayanan kesehatan melalui +130 klinik untuk melayani +8,5 juta pasien.

Selain itu, patut dicatat pula habit aparat keamanan Israel yang kerap melakukan kekerasan terhadap warga Palestina yang salah satunya dilakukan saat aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Tanah (The Land Day) pada tanggal 30 Maret 2018. Demonstrasi berakhir dengan bentrokan antara warga Gaza dengan tentara Israel. Tentara Israel melepaskan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan massa, yang mengakibatkan korban jiwa berjatuhan. Terhitung sejak akhir Maret – Juni 2018, total warga Palestina di Jalur Gaza yang tewas oleh aparat Israel lebih dari 120 warga dan lebih dari 13.190 orang lainnya menderita luka berat atau ringan.


Peran Indonesia di

Konflik Palestina-Israel senantiasa mendapatkan perhatian khusus dalam setiap aktifitas dan politik luar negeri Indonesia, termasuk diplomasi Indonesia pada forum bilateral maupun multilateral.

Indonesia konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina, termasuk mendorong berdirinya negara Palestina yang merdeka, demokratis, sejahtera, dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel dibawah prinsip “two-state solution", terlebih dalam setiap kesempatan Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB.

Indonesia juga selalu mendorong agar DK PBB mengeluarkan keputusan yang produktif bagi penyelesaian masalah Palestina sebagai cerminan tanggung jawab DK PBB sebagai organ utama PBB yang mengurusi pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.


 (***)Aji Setiawan


Hamas Militan Pro Palestina


Hamas adalah organisasi kelompok rakyat Palestina  yang melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade. 


Selain itu, Israel juga diketahui beberapa kali melakukan serangan di wilayah Masjid Al Aqsa, yang merupakan tempat suci Umat Islam.

"Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini," kata Hamas.


Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan bahwa serangan  hanyalah permulaan.

Kelompok itu mengatakan para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut, dan merilis video para pejuang menyeret tentara yang berlumuran darah. Dikatakan bahwa perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan.

"Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel," kata militer Israel. Serangan tersebut mirip pada serangan terkenal pada akhir tahun 1980-an ketika para pejuang Palestina menyeberang dari Lebanon ke Israel utara dengan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.


Konflik panjang


Hamas sendiri secara politis menguasai Jalur Gaza, wilayah seluas sekitar 365 km persegi yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta orang tetapi diblokade oleh Israel.

Dari segi nama, Hamas merupakan singkatan dari Gerakan Perlawanan Islam dan dalam bahasa Arab berarti "semangat". Hamas telah berkuasa di Jalur Gaza sejak 2007 setelah perang singkat melawan pasukan Fatah yang setia kepada Presiden Mahmoud Abbas, kepala Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh seorang imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Gerakan ini dimulai sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Mesir dan membentuk sayap militer, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Kelompok tersebut dibuat untuk melakukan perjuangan bersenjata melawan Israel dengan tujuan membebaskan Palestina.

Mereka juga menawarkan program kesejahteraan sosial kepada warga Palestina yang menjadi korban pendudukan Israel.

Secara prinsip, Hamas tidak mengakui kenegaraan Israel, tidak seperti PLO yang mengakui keberadaan Negeri Yahudi itu. Hamas menerima negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.

"Kami tidak akan melepaskan satu inci pun tanah air Palestina, apapun tekanan yang terjadi saat ini dan berapapun lamanya pendudukan," kata Khaled Meshaal, pemimpin kelompok Palestina di pengasingan pada tahun 2017.


Hamas juga dengan keras menentang perjanjian perdamaian Oslo yang dinegosiasikan oleh Israel dan PLO pada pertengahan tahun 1990an. Kelompok ini secara resmi berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina di wilayahnya sendiri.


Kelompok ini secara keseluruhan atau dalam beberapa kasus sayap militernya ditetapkan sebagai organisasi "teroris" oleh Israel, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Kanada, Mesir, dan Jepang.

Meski dicap teroris oleh sejumlah negara, Hamas adalah bagian dari aliansi regional yang juga mencakup Iran, Suriah, dan kelompok Hizbullah di Lebanon, yang menentang kebijakan AS terhadap Timur Tengah dan Israel.

Hamas dan Kelompok Jihad Islam, kelompok bersenjata terbesar kedua di kawasan, seringkali bersatu melawan Israel. Namun hubungan kedua kelompok pernah menjadi tegang ketika Hamas memberikan tekanan pada Jihad Islam untuk menghentikan serangan terhadap Israel.


Meningkatnya kekerasan selama berbulan-bulan, sebagian besar terjadi di Tepi Barat yang diduduki, dan ketegangan di sekitar perbatasan Gaza dan di tempat-tempat suci yang diperebutkan di Yerusalem membuat Hamas bertindak.


Hamas balik menyerang Israel. Setidaknya 247 warga Palestina, 32 warga Israel dan dua warga asing telah terbunuh tahun ini, termasuk kombatan dan warga sipil, menurut pejabat Israel dan Palestina.

Hamas menyebut serangannya sebagai "Operasi Banjir Al-Aqsa" dan menyerukan "pejuang perlawanan di Tepi Barat" serta di "negara-negara Arab dan Islam" untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.


Sayap bersenjatanya, Brigade Ezzedine Al-Qassam, mengeklaim telah menembakkan lebih dari 5.000 roket, sementara Hecht mengatakan Israel menghitung lebih dari 3.000 roket masuk.


Ketua Hamas Ismail Haniyeh mengeklaim kelompoknya berada di "ambang kemenangan besar".

"Siklus intifada (pemberontakan) dan revolusi dalam pertempuran untuk membebaskan tanah kami dan tahanan kami yang mendekam di penjara pendudukan harus diselesaikan," katanya.


(***) Aji Setiawan


NU Dukung Penuh Kemerdekaan Palestina



Masyarakat global terus menunjukkan dukungan yang kuat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Hal ini dilakukan dengan beragam cara, mulai dari menggelar aksi solidaritas yang dilakukan secara masif di berbagai negara hingga menggalakan bantuan kemanusiaan. ADVERTISEMENT ADVERTISEMENT Terbaru, kampanye “Wear Green for Palestine” membanjiri banyak platform media sosial seperti X, Instagram, maupun TikTok. Seruan tersebut dilakukan untuk menyatakan solidaritas dan menunjukkan persatuan dengan warga Palestina. Kampanye ini menjadi salah satu wujud konkret solidaritas internasional terhadap kemerdekaan Palestina. Dukungan yang terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat menunjukkan kemerdekaan Palestina tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga menjadi perhatian bersama masyarakat global. 


PBNU ajak Nahdliyin Sedunia Galang Donasi untuk Palestina melalui NU Care-LAZISNU Kampanye Wear Green for Palestine juga dilakukan untuk memperingati Deklarasi kemerdekaan Palestina yang dinyatakan pada tanggal 15 November 1988. Deklarasi tersebut dinyatakan di Aljazair oleh Dewan Nasional Palestina (PNC) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). “Atas nama Tuhan dan rakyat Arab Palestina, dewan Nasional mendeklarasikan pembentukan negara Palestina di tanah Palestina kita dengan Yerusalem yang mulia sebagai ibu kotanya,” kata Pemimpin Palestina Yasser Arafat pada pertemuan Dewan Nasional Palestina, 15 November 1988 silam, seperti dikutip dari kantor berita WAFA. Kampanye Wear Green for Palestine bukan hanya berlaku di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Setiap individu yang mendukung kemerdekaan Palestina diserukan untuk mengenakan pakaian hijau pada hari bersejarah warga Palestina tersebut. 


Doa Qunut Nazilah untuk Palestina Ijazah dari Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, selain mengenakan pakaian nuansa hijau, kampanye tersebut juga menyerukan agar setiap warganet bisa memenuhi media sosial dengan unggahan bernuansa warna hijau yang disertai tagar #weargreen dan #weargreenforpalestine. “Panggilan kepada semua orang untuk memakai warna harapan. Jadilah bagian dari gerakan global untuk Palestina pada bulan November untuk Palestina pada tanggal 15 November,” tulis influencer Ray Rilo dalam takarir unggahan videonya yang kini ditonton lebih dari 900 ribu pengguna Instagram. “Kenakan warna hijau, bersatu. Bergabunglah dengan kampanye sedunia untuk pengakuan dan perdamaian Palestina. Tunjukkan solidaritas, dukung kemerdekaan,” imbuh KH Miftach.


“Menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan doa bersama, guna mendoakan para syuhada dan korban jiwa akibat eskalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, serta melaksanakan Qunut Nazilah,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada Jumpa Pers Perkembangan Konflik Palestina-Israel di Lobi PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023). 


Dalam hal ini, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar juga memberikan ijazah doa qunut nazilah yang dikhususkan untuk kemerdekaan dan kemaslahatan Palestina.



Selain itu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. 


 LAZISNU juga dapat tambahan Rp1 Miliar Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Senin, 13 November 2023 dari Danone Indonesia yang diserahkan langsung oleh Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto kepada Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari Cholil di Lantai 5 PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Senin (13/11/2023).   


Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari Cholil mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan Danone Indonesia kepada LAZISNU dengan amanah bantuan 1 miliar rupiah untuk Palestina tersebut. Ia memastikan bantuan kemanusiaan tersebut akan sampai kepada masyarakat di Palestina. 


"Saya ucapkan terima kasih atas amanat yang diberikan kepada LAZISNU. Insyaallah akan kami sampaikan kepada sasaran, penerima manfaat yaitu saudara-saudara kita di Palestina," ujarnya. 


Ia mengungkapkan bahwa  NU Care-LAZISNU sampai saat ini telah menerima donasi baik dari individu maupun kelompok sejumlah 4 miliar rupiah. Bantuan telah disalurkan dalam dua tahap yakni melalui Pemerintah Indonesia, dan tahap kedua melalui mitra LAZISNU di Tepi Barat Palestina. 


 "Menurut info tahap pertama sudah masuk. Lalu tahap kedua melalui mitra kita di Tepi Barat sudah proses pembelian barang-barang. Berdasarkan informasi dari mitra kita yang diperlukan sangat urgen seperti bahan bakar, air minum, obat-obatan dan lain sebagainya. Minggu ini sudah bisa diterima," terangnya. Qohari menjelaskan bahwa dalam waktu dekat LAZISNU akan mengirimkan bantuan melalui TNI Angkatan Laut. "Jadi TNI AL akan mengirimkan RS kapal, berbarengan itu akan dikirimkan bantuan logistik. Insyaallah dalam Minggu ini loading, karena melalui proses insyaallah sudah siap akhir Minggu ini," ujarnya

Ketua PBNU KH Choirul Sholeh Rasyid yang hadir pada kesempatan itu menyebut kondisi yang terjadi antara Israel-Palestina bukan lagi perang, melainkan genosida.

“Krisis kemanusiaan di Palestina sudah memasuki hari ke-37 (per Minggu, 12/11/2023). Ini bukan perang lagi, tapi sudah genosida. Kami PBNU mengutuk keras kejadian ini yang sudah di luar batas kemanusiaan,” ungkap Kiai Choirul Sholeh.


Ia pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para donatur yang telah mempercayai Lazisnu guna menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.


PBNU, tegasnya, mendukung pengumpulan dana kemanusiaan untuk Palestina yang dilakukan oleh LAZISNU.

“Bantuan tahap selanjutnya mudah-mudahan bisa ikut dalam RS kapal terapung TNI AL, terutama air dan nutrisi untuk anak-anak Palestina. Semoga niat ikhlas dan kesungguhan kita dapat membantu keluarga kita di Palestina khususnya di jalur Gaza. Dan semoga kolaborasi PT Danone Indonesia dan PBNU terus terjalin. Semoga bukti nyata dan konkret dicatat sebagai amal saleh oleh Allah SWT,” ucapnya.


(***) Aji Setiawan


Simpedes BRI 372001029009535