Rangkaian Acara Haul Solo 2023
Rauhah (1-3 November 2023) setelah Asar
Haul Solo akan dimulai dengan rangkaian kegiatan rauhah yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 November 2023, sesaat setelah salat asar.
Rauhah adalah waktu di mana jemaah berkumpul untuk berzikir, berdoa, dan merenungkan kebesaran Allah SWT, sambil mengenang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ini adalah saat yang penuh ketenangan di mana jemaah mencari kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Allah.
Rangkaian Acara Haul Solo 2023
Rauhah (1-3 November 2023) setelah Asar
Haul Solo akan dimulai dengan rangkaian kegiatan rauhah yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 November 2023, sesaat setelah salat asar. Rauhah adalah waktu di mana jemaah berkumpul untuk berzikir, berdoa, dan merenungkan kebesaran Allah SWT, sambil mengenang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ini adalah saat yang penuh ketenangan di mana jemaah mencari kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Allah.
Haul Solo disiarkan secara rally oleh Suara Nabawiy binaan Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf Pasuruan .
Rauhah pertama Habib Anis bin Hasan Anis al Habsyi dan Habib Ahmad bin Muhammad al Habsyi tentang Sirah Nabawiyah.
Hari kedua yang dihadiri Habib Syech bin Abdul Qadir Aseggaf ngaji Kitab Ihya Ulimiddin bersama Habib Alwi bin Ali bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi (Alwi Kuadrat) .
Puncak Haul akan terjadi pada 4.5 Nopember pada Hari Jumat (3/11) . Rombongan dari Jakarta dari semalam baru pagi ini bisa disapu bersih dengan Kereta Api Bangawan yang berangkat dari Pasar Senin.
Habib Jindan akan mengisi khutbah Jumat di masjid Al Ziyad, masjid yg hanya dipergunakan untuk acara besar (penting).
Haul (4 November 2023) pukul 09.00 WIB
Pada 4 November 2023 menjadi acara puncak perayaan Haul Solo, di mana ribuan jemaah berkumpul di Masjdi Riyadh ntuk mengenang dan merayakan kehidupan serta warisan spiritual yang ditinggalkan oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Dalam acara ini, akan diadakan berbagai kegiatan seperti pembacaan doa, khutbah, dan pengajian agama yang dipimpin oleh ulama terkemuka.
Maulid (5 November 2023) setelah Subuh
Jadwal dan rangkaian acara Haul Solo 2023 ditutup dengan Maulid pada 5 November 2023 setelah salat subuh.
Maulid adalah saat di mana jemaah membaca dan merenungkan kisah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang merupakan sumber inspirasi utama bagi Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Maulid adalah bentuk penghormatan kepada Nabi dan cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. (***) Aji Setiawan
Puncak Haul dan Maulud ditutup Dengan Ziarah Bersama
Solo-Jamaah Maulid Subuh sudah berangkat sejak pukul 03.00 WIB agar dapat menghadiri Haul lebih pagi.
"Kemarin sudah ikut, terus hari ini ikut lagi. Kalau mau dapat depan itu berangkat jam 03.00 WIB, subuh bisa tapi harus nyelip-nyelip ke depan," kata salah satu janaah, Minggu (5/11/2023).
Hingga pukul 06.00 WIB, masih banyak jemaah berdatangan dan memilih untuk duduk di gang-gang kecil. Beberapa mobil pun memilih parkir di ruas jalan karena kantong parkir sudah penuh.
Acara puncak dari Hsul digelar padahari Ahad (5/11). Seperti tahun sebelumnya bisa di atas ratusan ribu orang.
Ahad pagi selepas Subuh digelar Maulid.Acara yang dipimpin oleh Habib Hasan Anis bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi dilanjutkan dibaca secara estafet oleh para habaib yang hadir.
Habib Alwi bin Ali bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi (Habib Alwi Kuadrat) membacakan Qasidah Habib Ali bin Muh Husein al Habsyi di sela sela pembacaan Maulid dengan suara merdu.
Lepas sambutan dari Sohubul Bait, Habib Hasan Anis disambung ceramah oleh Habib Taufiq bin AbdulKadir Assegaf, Ketua DPP Rabithah Alawiyah yang mengajak jamaah untuk berpegang teguh dalam tali thoriqoh alawiyah yang kokoh.
Habib Taufiq mengajak jamaah untuk mencintai Nabi Kuhammad SAW dan meneladani Habib Ali Muh Husein al Habsyi.
Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf dengan suara lantang
berpesan,"Ya Ikwaniy...
Kita Perlu Pertanyakan Seberapa Besar Cita Cita Kita Untuk Bisa Mengenal Dan dekat Dengan Sang Nabi ﷺ Kemudian Apa Yang Kita Harapkan Selama Didunia ini, Kalau Kita Cuma Harapkan Harta Dunia, Maka Harta Dan Dunia Pun Diberikan Kepada Musuh Musuh Allah, Tidaklah Kita Punya Harapan Kecuali Untuk Dekat Dengan Sang Nabi ﷺ Dan Masuk Didalam Golongan Perkumpulan Nabi ﷺ Dan Tidak Ada Zaman Yang Lebih istimewa dari pada zaman Sang Nabi ﷺ...
"Ketika Wafatnya Rasulullah ﷺ Sayyidina Billa Meminta Izin Kepada Sayyidina Abu Bakar As Shidiq Untuk Meninggalkan Kota Madinah, Karena Beliau Tidak Sanggup Hidup Dikota Madinah Setelah Wafatnya Sang Nabi ﷺ, Karena ketika Sayyidna Billal Mengkumandakan Adzan Rasul Kemudian Keluar Dari Rumahnya Untuk Segera Kemasjid Melakukan Sholat, Namun Sekarang Sang Nabi Telah Wafat, Bilal Tidak Sanggup Menahan Kerinduan Akan Suasana Itu, Karena Sahabat Abu bakar Mengetahui Perasaanya Maka Beliau Mengizinkan Bilal Untuk Pergi Dari Kota Madinah Dan Tinggal Di Negeri Syam...," sambung Habib Taufiq.
"Satu Tahun Sayyidina Bilal Tinggal Di Syam, Beliau Didatangi Sang Nabi ﷺ Di Dalam Mimpinya Kemudian Nabi Berkata; " Wahai Bilal Sampai Kapan Engkau Menjauh Dariku..."
Setelah Bangun Tidur, Bilal Pun Menangis Dan Langsung Pergi Ke Makam Nabi ﷺ Untuk Berziarah Sesampainya Di Makam Nabi ﷺ Bilal Menangis Dan Memeluk Makam Rasulullah ﷺ Hingga Kemudian Datanglah Sayyidina Abu Bakar As Shidiq Sambil Berkata; Bangunlah Wahai Bilal..." Kisah Habib Taufiq.
Melihat Kedatangan Sayyidina Abu Bakar Bilal Pun Berdiri Dan Memeluk Sayyidina Abu Bakar Sahabat Rasulullah Yang Selalu Berjalan Dan Hidup Bersama Rasulullah ﷺ...
"Kemudian Datanglah Waktu Sholat Di Madinah, Para Sahabat Meminta Sayyidina Bilal Untuk Mengkumandangkan Adzan Seperti Zaman Rasulullah ﷺ
Hidup, Namun Bilal Bin Rabbah Menolak Perintah Itu Karena Beliau Tidak Sanggup Menahan Kerinduan Akan Baginda Nabi ﷺ, Dan Kemudian Datanglah Cucu Rasulullah ﷺ Dan Menghampiri Bilal Dan Dicium Keduanya Sayyidian Hasan Dan Sayyidina Husein,
Lalu Kemudian Sayyidina Hasan Dan Husein Meminta Kepada Bilal Bin Rabbah Untuk Adzan, Seperti Adzan Dijaman Kakenya Dulu, Maka Sayyidina Bilal Bin Rabbah Berkata; Aku Masih Bisa Menolak Permintaan Sahabat Abu Bakar Dan Umar, Tapi Kalau Yang Meminta Adzan Cucu Rasulullah Saya Akan Turutinya Karena Jika Saya Tidak Dituruti Saya Khwatir Kelak Kakeknya Beliau Tidak Menuruti Permintaanku Kelak Di Akherat...
Adzanlah Bilal Bin Rabbah, Ketika Dikumandangkan Adzan Mereka Orang Orang Madinah Pun Kaget Dan Menangis Sambil Berkata " Rasulullah Muhammad Hidup Lagi.."
Lalu Mereka Berbondong Dan Segera Datang Ke Masjid Meninggalkan Aktivitas Mereka...
Hingga Riwayat Menyebutkan Bahwa Tidak Ada Air Mata Yang Berderai Setelah Wafatnya Rasulullah ﷺ Kecuali Setelah Billal Bin Rabbah Mengkumandangkan Adzan Setelah Wafatnya Rasul ﷺ...
Ya Ikhwaniy...
Inilah Yang Dinamakan Cinta, Inilah Yang Dinamakan Rindu
Lalu, Apa Yang Yang Ada Di Hati Kita, Mana Kerinduan Kita Kepada Beliau Tidaklah Kita Punya Cita Cita Yang Mulia Kecuali Dikumpulakan Bersama Rasul ﷺ...
Karena Itu Tanamkan Kepada Keluarga Kerabat Kita,
Tanamkan Di Hati Bahwa Tidak Ada Yang Mulia Kecuali Kemuliaan Baginda Nabi MUHAMMAD ﷺ...
Terakhir Habib Taufiq .enerjemahkan Doa Habib Ali al Al Habsyi,"Ya Allah, Sambungkan Kami Dengan Nabi Di Dalam Sambungan Yang Tak Pernah Terputus,Lekatkanlah Kami Dengan Samg Nabi Di Dalam Lekatan Yang Tak Pernah Terlepas...
Ya Allah, Jangan Putuskan Hubungan Kami Dengan Nabi dari dunia ini sampai Akherat Kelak...Aminn... ya rabbal Allamin...," pungkas Habib Taufiq.
Lepas acara Maulid selesai,Habib Hasan Anis bin Alwi al Habsyi menutup dengan doa Maulid.
Haul ke-112 Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi berlangsung sangat hidmat, semarak dan meriah.
Jamaah terus membludak, hilir mudik di barisan luar sekitar Ar Riyadh karena Puncak Haul Shohibul Maulud Simthud Durar ini diakhiri dengan ziarah ke makam auliya Solo di Qubah makam yakni makam Habib Alwi bin Ali, makam Habib Anis bin Alwi al Habsyi, makam Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Ali bin Alwi bin Ali al Habsyi(ayah Habib Alwi Kuadrat). Doa ziarah dipimpin oleh.Habib Hasan Anis bin Alwi bin Ali bin Muh Husein al Habsyi dan Habib Soleh Al Hamid.
Seluruh rangkaian Haul Solo setelah ziarah kebanyakan sebagian jamaah sudah bersiap pulang. Dalam rangkaian Haul Solo ini, para jemaah, dijamu dengan aneka makanan khas Timur Tengah oleh para panitia.
Maulid dan Haul ini memperingati wafatnya Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi (kakek dari habib Muhammad Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad Alhabsyi). Habib Ali dimakamkan di Yaman. Tapi peringatan wafatnya dilakukan sejak zaman habib Muhammad Anis (cucu habib Ali). Kalau habib Muhammad Anis dimakamkan di pelataran masjid Riyadh Pasarkliwon. Demikian pula habib Alwi (ayah dari habib Muhammad Anis) dimakamkan bersebelahan dengan makam habib Muhammad Anis. Adapun habib Ali, dikenal dengan ciptaannya yaitu kitab Simtudh Dhiror, dimana kitab ini sering kita baca dalam acara sholawatan, yg isinya menceritakan sejarah kehidupan Muhammad Rasulullah SAW, dgn berbagai perilaku beliau yg menjadi teladan kita. Adapun peserta Haul di Solo ini dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dari luar negeri, seperti negara tetangga (Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam) dan sering kedatangan pula tamu-tamu dari Yaman.
Habib Luthfy bin Hasyim bin Yahya , Presiden Sufi Se’dunia dari Pekalongan juga hadir di acara yang sangat penuh dengan pengunjung ini. Selain hadir Haul wal Maulid di Gurawan, Habib Luthfy mengisi pengajian akbar ahad malam yang digelar di Ponpes Az-Zayadiyy Solo. Ponpes Az-Zayadiyy merupakan salah satu pesantren yang ada di Solo.
Ponpes ini diasuh oleh KH Abdul Karim yang selama ini dikenal sebagai guru ngaji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pengajian Akbar ini digelar dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Ahmad Zayadi Notokartono yang ke-23, Haul Ibu Hj Fatimah Notokartono yang ke-49 serta tasyakuran khitanan massal.
Pengajian diihadiri Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya. Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf beserta Az Zahir , Al-Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi.
(***) Aji Setiawan
Simpedes BRI 372001029009535
Tidak ada komentar:
Posting Komentar